Rabu, 29 Januari 2014

CITY OF JOY

Judul Buku          : Negeri Bahagia
Judul Asli            : City Of Joy
Penulis                : Diminique Lapierre
Penerjemah         : Wardah Hafidz
Penerbit              : Bentang Pustaka, Yogyakarta
Cetakan              : I, Desember 2004
Tebal                  : XV + 799 halaman

ISBN                  : 979-3062-31-2

Kehidupan bahagia merupakan dambaan bagi semua orang. Tak terkecuali bagi orang-orang yang hidupnya seraba kekurangan (miskin). Dalam mencapai tujuan tersebut perjuangan-perjuangan yang berat sangat diperlukan. Dan makna dari perjuangan yang dilakukan dapat dijadikan suatu pegangan hidup.
            Sebagai seorang penulis sekaligus dermawan, Dominique Lapierre sering melakukan pengamatan atas kehidupan masyarakat lemah yang tertindas. Ia berusaha mengungkapkan semua yang diamatinya kedalam buku yang didasarkan pada kisah nyata, hasil penelitiannya selama dua tahun tinggal di salah satu bagian Calcutta, India.
            Secara keseluruhan, buku ini memuat 72 bab yang tercakup dalam tiga bagian dan sebuah epilog. Pada bab-bab awal, pembaca akan diajak untuk membayangkan suasana keseharian yang diderita oleh para petani miskin di Bengali. Mereka sangat tergantung pada nasib dan takdir. Kepolosan dan kepasrahan mereka merupakan makanan empuk bagi para tuan tanah maupun bagi lintah darat.
            Setelah penghidupan di dusun tak lagi menjanjikan, para petani miskin itupun bermigrasi ke kota Calcutta. Harapannya, mereka bisa memperoleh penghasilan lumayan. Tetapi kenyataan berbicara lain. Mereka jatuh kedalam kehidupan kota yang sangat tak ramah. Korban-korban ketidakramahan suasana kota itu kemudian berkumpul di suatu kawasan bernama Anand Nagar yaitu perkampungan kumuh, tempat tinggal orang-orang miskin dan terbuang di Calcutta. Penghuninya merupakan campuran dari segala jenis manusia yang terpinggirkan secara sosial : kaum paria, penderita lepra, sida-sida, dan lain sebagainya. Tempat yang harapan hidup penghuninya mencapai tingkat terendah di dunia karena penyakit seperti lepra, TBC, disentri, dan malnutrisi.
            Buku ini ditulis dalam dua sudut pandang yang berbeda. Satu adalah sudut pandang Stephan Kovalski, seorang misionaris Polandia yang memilih hidup sebagai kaum tertindas untuk melaksanakan tugas panggilannya. Bagi Stephan, tugas misionarisnya hanya bisa terpenuhi, dengan menjadi salah seorang dari mereka yang dipinggirkan. Berbekal keyakinan itu, ia datang ke Calcutta, India dan tinggal menjadi salah satu penghuni Anand Nagar. Bertahun-tahun ia menjadi salah satu dari mereka, makan seperti mereka dan hidup seperti mereka. Kehidupan di Anand Nagar kemudian menjadi perjalanan keagamaan Kovalski, di mana ia menemukan Yesus dan  arti sesungguhnya dari kemiskinan.
            Sudut pandang kedua adalah sudut pandang Hasari Pal. Seorang petani pedesaan yang terpaksa mengungsi ke Calcutta karena di kampung halamannya tak ada lagi yang bisa ditanam di sawahnya. Hasari Pal mengalami kemiskinan yang sungguh ketika tiba di Calcutta. Bagaimana orang-orang miskin menjual darahnya kepada sindikat pedagang darah untuk dapat sekedar bertahan hidup satu atau dua minggu, kemudian mati karena anemia. Atau nasib pedagang angkong, kendaraan angkutan yang ditarik dengan tenaga manusia, yang akhir hidupnya sudah jelas, yakni mati karena serangan TBC yang hebat. Atau seorang yang masih hidup menjaminkan kerangkanya kelak akan diambil oleh orang-orang yang memperdagangkan mayat manusia.
            Buku ini juga banyak menceritakan tentang Bunda Teresa dan para pengikutnya  yang berjuang untuk menolong sesamanya yang menderita di tengah-tengah sulitnya birokrasi India, korup para pegawai, dan tekanan dari para godfather serta penindasan oleh orang-orang kaya.
            Kemiskinan dan perjuangan hidup di kawasan kumuh Calcutta menjadi pelajaran berharga patut untuk dicontoh dari komunitas miskin tersebut. Yakni, sikap saling tolong-menolong, kasih sayang dan perbedaan agama yang tidak menjadi sesuatu yang diperdebatkan. Masyarakat yang kesehariannya harus berjuang keras untuk memperoleh beberapa rupee (mata uang India) saja ini telah menunjukkan bagaimana seharusnya hidup bersama. Mereka adalah manusia yang selalu mempertahankan sikap saling pengertian.
            Tetapi kerasnya kehidupan yang dihadapi para penghuninya, kisah-kisah para penghuni Negeri Bahagia menunjukkan, betapa keramahan, ketulusan, cinta kasih, pengorbanan, dan keberanian begitu mudah dijumpai pada manusia-manusia Anand Nagar. Bagi mereka, situasi seburuk apapun tak pernah menjadi penghalang untuk berbagi dan berbahagia.
            Kelebihan dari buku ini adalah dalam menceritakan kisah nyata yang secara terperinci dan banyaknya nilai-nilai yang dapat kita ambil dalam kisah tersebut. Buku ini cocok dibaca oleh kalangan remaja dan dewasa karena bahasa yang digunakan oleh pengarang ada yang bukan bahasa sehari-hari dan di dalam memahami ceritanya dibutuhkan pemikiran yang luas dan terbuka. Dan dengan membaca buku ini, tidak hanya pikiran kita yang terbuka tetapi hati kita pun ikut terbuka.

Global Brain dan Peran Internet

Efek positif yang didapat karena semakin mudahnya akses internet antara lain adalah masyarakat akan menjadi lebih aware dan pintar karena informasi yang tersedia di internet,, kesenjangan informasi juga akan semakin berkurang karena semua orang bisa mendapat informasi yang sama melalui internet, akan tetapi akan selalu ada dua sisi dari seemua hal, efek negatif dari internet pun tidak kalah besar dari efek positif yang diberikan.

            Kemudahan akses internet apabila tidak diawasi penggunaannya akan berakibat fatal, karena bisa saja informasi-informasi yang kurang baik atau bahkan informasi yang salah bisa diakses oleh orang-orang yang tidak bisa menyaring informasi tersebut kemudian mempunyai dampak yang besar tidak hanya bagi dirinya tapi juga bagi orang lain disekitarnya.

Apabila ditinjau dari segi positif terhadap psikologis seseorang internet mempunyai dampak sebagai berikut:

  • Membuat masyarakat menjadi lebih inovatif dan kreatif karena mudahnya akses informasi yang diberikan internet.
  • Membuat masyarakat lebih sadar mengenai hal-hal yang terjadi disekitarnya.
  • Mengikis kesenjangan informasi antara masyarakat desa dan kota, karena masyarakat desa pun kini bisa mengakses informasi yang sama dengan masyarakat yang ada di perkotaan.


Sedangkan efek negatif yang diberikan internet dilihat dari psikologisnya adalah sebagai berikut:
  • Mengikis kecintaan masyarakat kepada budaya aslinya, akses mudah yang diberikan internet mengenai dunia luar bisa mempengaruhi kebudayaan suatu masyarakat.
  • Mempengaruhi pola pikir masyarakat menjadi sekularisme.
  • Merusak moral mayarakat dengan banyaknya situs porno dan perjudian.

Peran internet sebagai mediasi yang memungkinkan terbentuknya berbagai model consciousness & mendorong terbentuknya collective unconsciousness.

MEDIASI

Mediasi adalah upaya penyelesaian konflik dengan melibatkan pihak ketiga yang netral, yang tidak memiliki kewenangan mengambil keputusan yang membantu pihak-pihak yang bersengketa mencapai penyelesaian (solusi) yang diterima oleh kedua belah pihak.

Mediasi disebut emergent mediation apabila mediatornya merupakan anggota dari sistem sosial pihak-pihak yang bertikai, memiliki hubungan lama dengan pihak-pihak yang bertikai, berkepentingan dengan hasil perundingan, atau ingin memberikan kesan yang baik misalnya sebagai teman yang solider.

Pengertian mediasi menurut Priatna Abdurrasyid yaitu suatu proses damai dimana para pihak yang bersengketa menyerahkan penyelesaiannya kepada seorang mediator (seseorang yg mengatur pertemuan antara 2 pihak atau lebih yg bersengketa) untuk mencapai hasil akhir yang adil, tanpa biaya besar besar tetapi tetap efektif dan diterima sepenuhnya oleh kedua belah pihak yang bersengketa. Pihak ketiga (mediator) berperan sebagai pendamping dan penasihat. Sebagai salah satu mekanisme menyelesaikan sengketa, mediasi digunakan di banyak masyarakat dan diterapkan kepada berbagai kasus konflik.

Model of Consciousness

Model of Consciousness adalah penjelasan teoritis yang menghubungkan antara bagian kesadaran dalam otak manusia dan fenomena kesadaran. Meskipun teori mengenai model of consciousness sangat beragam, namun benang merrah dari semua pendekatan yang beragam tersebut adalah mempelajari korelasi antara aktivitas otak dan aspek kesadaran manusia.

Collective Unconsciousness

Collective Unconsciousness adalah bagian dari psikoanalisis yang dikemukakan oleh Carl Jung, collective unconsciousness adalah bagian dari unconscious mind yang terdapat di dalam manusia dan semua bentuk kehidupan yang memiliki sistem saraf, dan menjelaskan bagaimana struktur dari psyche secara otomatis mengorganisir berbagai macam pengalaman.

Jika kita melihat dari tinjauan pustaka di atas, maka dapat disimpulkan bahwa internet mempunyai peran yang besar sebagai mediator dalam terbentuknya berbagai model consciousness & mendorong terbentuknya collective unconsciousness, hal ini disebabkan oleh kemudahan yang diberikan internet kepada setiap individu untuk mengakses berbagai macam informasi dari seluruh dunia sehingga memungkinkan untuk lahirnya berbagai model consciousness karena literatur menganai model consciousness dapat ditemukan dengan mudah. Dengan munculnya berbagai model consciousness karena literatur yang mudah didapat tentu saja akan menggiring pengguna internet secara tidak sadar mengorganisir berbagai macam pengalaman yang didapatnya melalui internet, atau kita sebut sebagai collective unconsciousness.

Liat juga pengertian Global Brain dan Peran Internet dari punya temen saya ya, NIAR , RATU , RANI , RENZI .


http://en.wikipedia.org/wiki/Collective_consciousness